Kamis, 02 April 2009

Skoliosis

Istilah skoliosis digunakan untuk menggambarkan terjadinya deviasi kurva tulang belakang secara abnormal. Kurva ini dapat berkembang 1 kurva atau yang berbentuk C dan juga dapat berkembang 2 kurva atau yang berbentuk S.

Skoliosis biasanya berkembang pada bagian tulang belakang thorakal atau area di antara bagian punggung atas dan bagian punggung bawah (area thorakolumbar). Hal ini mungkin juga terjadi pada bagian punggung sisi bawah (tulang belakang lumbal)
Penyebab Scoliosis dan faktor resiko
Skoliosis data disebabkan secara;
 Kongenital
 Developmental atau perkembangan
 Degeneratif atau proses penuaan
 Idiopathic (penyebab yang tidak diketahui
Skoliosis congenital; hal ini relatif bentuk yang jarang dari kesalahan formasi congenital dari tulang belakang. Pasien dengan skoliosis congenital akan berkembang menjadi skoliosis deformitas saat bayi.
Skoliosis neuromuscular; hal ini mungkin terjadi saat kurva tulang belakang ke satu sisi yang disebabkan oleh kelemahan otot spinalis atau masalah neurologis. Bentuk dari skoliosis ini biasanya pada seseorang individu yang tidak dapat berjalan karena kondisi neuromuscular (misalnya muscular dystrophy atau CP). Hal ini juga biasa disebut dengan myopathic scoliosis
Skoliosis degenertif juga dapat berkembang setelah usia lanjut, di mana sendi-sendi pada tulang belakang mengalami degenerasi dan memacu pembengkokan pada tulang belakang. Skoliosis ini juga disebut Adult Scoliosis
Skoliosis idiopatik merupakan bentuk yang paling umum di mana berkembang pada usia remaja. Karena paling sering terjadi saat remaja maka kondisi ini terkadang disebut juga adolescent scoliosis.
Skoliosis tidak terjadi sebagai dampak dari jenis kegiatan olahraga, pemakaian tas backpack, posisi tidur, postur atau adanya perbedaan panjang tungkai yang kecil.
Tes Scoliosis
Biasanya skoliosis pertama kali terdiagnosis pada saat pemeriksaan di sekolah atau saat pemeriksaan berkala dari seorang dokter pediatric. Umumnya tes yang dilakukan adalah the Adam’s forward bend yang rutin dilakukan di sekolah, dimana grade dari skoliosis ini sudah lebih berat (grade V atau VI).
Tes ini dilakukan dengan cara menyuruh orang tersebut untuk antefleksi dengan lengan di ulur kebawah sampai menyentuh lantai dengan lutut tetap ekstensi sambil diamati oleh pemeriksa dari belakanguntuk mengetahui sudut asimetritas trunkus.
Karena kurva skoliosis biasanya terjadi pada thorax atau pada thoracolumbal (upper back dan mid back), maka biasanya terbentuk juga asimetritas pada tulang belakang lumbal atau pada perbedaan ketinggian level bahu.
• Pemeriksaan fisik untuk memastikan ada tidaknya gangguan neurological. Gangguan neurological yang menyebabkan terjadinya skoliosis jarang terjadi tetapi perlu diperiksa karena skoliosis dapat mempengaruhi spinal cord.
• Sinar X ditujukan untuk membuat konfirmasi diagnosis skoliosis dan memeriksa besarnya kurva tulang belakang. Sinar X memberikan beberapa indikasi jika terjadi gangguan pada kerangka tubuh, sehingga akan turut mempengaruhi pengambilan keputusan pemberian pengobatan
• Terkadang dibutuhkan juga pemeriksaan MRI jika diperoleh pembengkokan pada daerah tulang belakang thoracalis dan cervicalis dan timbulnya gejala neurological yang menunjukkan terjadinya penekanan pada medulla spinalis (brisk reflex). Jika terjadi kurvatur ke sisi kiri karena umumnya kurvaturnya kea rah kanan, atau anak masih sangat muda ( 8 – 11 tahun).
Tergantung pada hasil dari evaluasi klinis dan tes diagnosis, rencana pengobatan dapat direkomendasikan misalnya dengan pemakian brace atau pembedahan untuk memperbaiki atau mengoreksi kurva tulang belakang.
Gejala-gejala Scoliosis
Pada anak-anak dan remaja, skoliosis terkadang tidak memiliki gejala-gejala yang tercatat. Biasanya skoliosis tidak menampakkan gejala sampai pada akhirnya kurva sudah makin menjelek secara nyata.

Seseorang dengan skoliosis akan mempunyai gambaran sebagai berikut:
 Satu bahu lebih tinggi daripada yang lainnya
 Satu tulang bahu lebih menonjol keluar dari pada tulang bahu sebelahnya
 Sisi rongga dada tampak lebih tinggi dari pada yang sebelahnya
 Satu hip tampak lebih tinggi dan lebih menonjol ke depan daripada hip sebelahnya
 Pinggul tampak tidak rata
 Badan akan miring ke satu sisi
 Satu kaki tampak lebih pendek dari pada sebelahnya
Nyeri bukanlah gejala yang khas dari skoliosis. Nyeri punggung pada anak-anak dan remaja yang menderita skoliosis bisa jadi indikasi dari masalah yang lain sehingga harus dievaluasi lebih mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar