Senin, 25 Mei 2009

PEMERIKSAAN VITAL SIGNS

Vital Signs (Tanda-tanda vital)
________________________________________
• Peralatan yang dibutuhkan
• Pertimbangan umum
• Temperatur
• Respirasi
• Nadi
o Interpretasi
• Tekanan Darah
o Interpretasi

________________________________________
Peralatan yang dibutuhkan
• Steteskop
• Manset tekanan darah
• Jam dengan display detik
• Termometer
Pertimbangan Umum
• Pasien tidak boleh minum alcohol, merokok, minum kopi atau melakukan latihan yang berat dalam 30 menit sebelum pemeriksaan.
• Idealnya pasien harus duduk dengan telapak kaki tersanggah di lantai serta punggungnya tersanggah oleh sanaran kursi. Ruang pemeriksaan haruslah tenang dan pasien dalam keadaan nyaman.
• Riwayat hipertensi, nadi yang lambat atau cepat dan pengobatan saat sekarang harus tersedia.
Temperatur
Temperatur dapat diukur dengan beberapa cara:
• Oral (mulut) dengan thermometer gelas, kertas atau elektronik (normal 98.6F/37C) [1]
• Axillary (ketiak) dengan thermometer gelas atau elektronik (normal 97.6F/36.3C)
• Rectal (anus) atau atau "core" dengan thermometer gelas atau elektronik (normal 99.6F/37.7C)
• Aural (telinga) dengan thermometer elektronik (normal 99.6F/37.7C)
Untuk hal tersebut, pemeriksaan di ketiak kurang akurat dan anus yang paling akurat.
Respirasi
1. Paling baik dilakukan setelah memeriksa denyut nadi pasien. Jangan beritahukan bahwa anda sedang memeriksa respirasinya. [2]
2. Tanpa melepaskan pergelangan tangan pasien, mulailah mengamati pernapasan pasien. Apakah normal atau terengah-engah?
3. Hitung pernapasan selama 15 detik dan kalikan jumlah tersebut 4 kali untuk mengetahui pernapasannya per menit.
4. Untuk orang dewasa, normalnya dalam keadaan istirahat irama pernapasan antara 14 – 20 napas/menit. Respirasi yang cepat disebut tachypnea.
Nadi
1. Duduk atau berdiri berhadapan dengan pasien.
2. Pegang pergelangan tangan pasien dengan tangan anda yang bebas (tidak mengenakan jam tangan) (tangan kanan pasien dengan tangan kanan pemeriksa atau tangan kiri pasien dengan tangan kiri pemeriksa). Pegang tangan pasien seperti anda sedang berabat tangan.
3. Tekan arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari tengahmu.
4. Catat apakah denyut nadi teratur atau tidak teratur:
o Regular (teratur) – irama denyutan rata, mungkin sedikit berbeda dengan respirasi.
o Regularly Irregular (tidak teratur secara beraturan) – pola teratur secara keseluruhan dengan denyutan yang melompat
5. Irregularly Irregular (tidak teratur secara tidak beraturan) (- Kacau, tidak ada pola yang jelas, sangat sulit untuk mengukur iramanya secara akurat)
6. Hitung denyut nadi selama 15 detik dan kalikan 4.
7. Hitung selama 1 menit jika denyut nadi tidak beraturan. [3]
8. Catat kecepatan denyut dan irama denyutan.
Interpretasi
• Denyut nadi yang normal untuk orang dewasa adalah antara 60 dan 100 denyutan per menit (lihat dibawah untuk anak-anak).
• Denyut nadi yang lebih besar dari 100 kali/menit disebut tachycardia. Denyut nadi kurang dari 60 kali/menit disebut bradycardia. Tachycardia dan bradycardia bukanlah berarti tidak normal. Atlit cenderung bradycardic saat istirahat (kondisi superior). Tachycardia adalah respon normal terhadap stess atau latihan.
Tekanan Darah
1. Posisikan lengan pasien sehingga lipatan anticubital sejajar dengan jantung. Sanggah lengan pasien dengan lengan pemeriksa atau disamping meja.
2. Titik tengah dari lipatan manset di atas arteri brachialis sekitar 2 cm di atas lipatan anticubital. Ukuran manset yang tepat sangat penting untuk menyediakan pembacaan yang akurat. Pastikan garis indeks tepat saat melilitkan manset. Posisi lengan pasien agak sedikit ditekuk pada sikunya. [4]
3. Palpasi denyutan radialis dan pompa manset sampai denyutannya menghilang. Ini merupakan estimasi kasar dari tekanan sistolik. [5]
4. Letakkan steteskop diatas arteri brachialis. [6]
5. Pompalah manset hingga 30 mmHg diatas estimasi tekanan sistolik.
6. Kurangi tekanan secara perlahan, tidak lebih besar dari 5 mmHg per detik.
7. Level dimana secara konsisten terdengar adalah tekanan sistolik. [7]
8. Lanjutkan hingga tekanan yang lebih rendah hingga suara berdegup dan menghilang . Ini adalah tekanan diastolik. [8]
9. Catat tekanan darah sebagai sistolik diatas diastolik (misalnya"120/70").
Interpretasi
• Tekanan darah yang lebih tinggi adalah normal saat melakukan usaha atau stress lainnya. Tekanan darah sistolik dibawah 80 adalah tanda penyakit yang serius atau shok.
• Tekanan darah harus diambil pada kedua tangan pada usaha yang pertama. Jika terdapat perbedaan lebih dari 10 mmHg antara kedua tangan, gunakan tangan dengan lengan dengan pembacaan yang lebih tinggi untuk pemeriksaan selanjutnya.
• Hal ini biasanya membantu untuk mengukur kembali tekanan darah pada akhir kunjungan. Tekanan yang lebih awal biasanya lebih tinggi, yang disebabkan oleh efek "white coat".
• Selalu memeriksa kembali tekanan darah yang tidak diduga oleh anda sendiri.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
Kategori Sistolik Diastolik
Normal <140 <90
Hypertensi isolasi sistolik >140 <90
Hypertensi ringan 140-159 90-99
Hypertensi sedang 160-179 100-109
Hypertensi berat 180-209 110-119
Hypertensi krisis >210 >120
• Pada anak-anak, denyut nadi dan tekanan darah bervariasi dengan usianya. Tabel berikut disajikan sebagai petunjuk kasar:
Rerata Denyut Nadi dan Tekanan Darah Pada Anak yang Normal
Usia Lahir 6 bulan 1 thn 2 thn 6 thn 8 thn 10 thn
Denyut Nadi 140 130 115 110 103 100 95
Tekanan Darah Sistolik 70 90 90 92 95 100 105
________________________________________

Selasa, 19 Mei 2009

Penanganan Fisioterapi Pada Osteoarthritis

Osteoarthritis
Osteoarthritis ditandai oleh nyeri yang biasa pada tangan dan sendi-sendi seperti lutut, hip, dan tulang belakang. Prevalensi penyakit ini paling banyak pada individu dengan usia 45 tahun ke atas. Perempuan paling banyak menderita OA
• Osteoarthritis mengenai sekitar 21 juta penduduk AS dan ditandai adanya rasa nyeri sedang pada sendi yang bergerak
• Khususnya sendi penumpuh berat badan (knees, hips, feet and back)
• Penyakit ini ini paling sering terjadi pada wanita
• Usia 45 tahun ke atas

Apa itu OA?
Penyakit sendi degenerative, OA adalah salah satu bentuk arthritis yang paling tua. Penyakit ini menimbulkan kerusakan kartilago yng ditemukan dalam persendian. Kerusakan ini melepaskan penghalang antara tulang dan menyebabkan kedua tulang saling bergesekan, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan bahkan hilangnya gerak. Gejala-gejala termasuk rasa nyeri (kadang setelah latihan atau adanya masa pembebanan yang lama pada sendi penumpuh berat badan) dan menghambat atau bahkan menghilangkan jarak gerak sendi.




PENYEBAB

• OA Primer umumnya berkaitan dengan pertambahan usia.
• OA Sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit yang lain, termasuk obesitas, gout, trauma berulang




Ketika permukaan kartilago yang mengalami kerusakan, lutut yang rusak akan mengalami deformitas seperti bowleggedness (varus) atau knock knees (valgus). Deformitas ini akan dapat memberikan kontribusi rasa nyeri dan hilangnya fungsi sendi lutut.
• Adalah degenerative joint disease, penyakit ini menyebabkan rusaknya kartilago dalam persendian.
• Kerusakan ini membuat hilangnya “buffer” diantara tulang pembentuk sendi, sehingga tulang saling bergesekanan
• Gesekan tersebut mengakibatkan rasa nyeri
• Bahkan kehilangan rasa nyeri
• Gejalanya termasuk nyeri sendi (kadang setalah latihan atau adanya pembebanan berat badan saat berdiri lama
• ROM menjadi terbatas dan bahkan hilang
Ketika permukaan kartilago sendi mengalami kerusakan maka sendi tersebut akan kolaps Sendi akan mengalami deformitas, seperti bowleggedness (varus) atau knock knees (valgus). Kecacatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap rasa nyeri dan gangguan fungsi pada lutut

Bagaimana sampai seseorang menderita Osteoarthritis?
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya dan menjeleknya penyakit tersebut:
Faktor resiko termasuk:
• Penuaan
• Obesitas
• Trauma sendi (olah raga, kerja atau kecelakaan)
• Genetika
Bagaimana sampai seseorang mengetahui bahwa dirinya mengalami osteoarthritis?
Seseorang harus mencari suatu diagnosis dari seorang dokter. Setelah pemeriksaan fisik dan rincian gejala yang telah didiskusikan, dokter kemungkinan akan merekomendasikan X-foto untuk mengkonfirmasikan keberadaan penyakit tersebut.
Bagaimana Prinsip Manajemen Fisioterapi OA
Selain mengendalikan berat badan dan mencegah aktivitas latihan yang memberikan pembebanan pada kartilago sendi, sebenarnya tidak terdapat pengobatan khusus untuk memperbaiki degenerasi kartilago pada OA.
Tujuan pengobatan OA adalah untuk mengurangi nyeri sendi dan peradangan sendi sambil mempertahankan fungsi sendi.
• Istirahat pada sendi yang nyeri akan menurunkan pembebanan pada sendi dan bengkak pada sendi.
• Pasien diminta untuk mengurangi intensitas dan frekuensi aktivitas yang berkonsekuensi dengan timbulnya nyeri sendi
• Latihan pada OA dilakukan dengan level yang tidak menimbulkan nyeri.
• I : Perkuat otot yang ada disekitar sendi dan cegah “freezing up” dan mobilitas sendi
• II : Bantu menurunkan BB dan perbaiki daya tahan
• III: Berikan local heating sebelum latihan dan cold pack setelah latihan untuk mencegah inflamasi
• Rendaman Paraffin wax, rendaman air hangat, pemakian pakaian hangat (kaos tangan) membantu mengurangi keluhan.
Tipe Latihan yang sebaiknya diberikan
• Aktivitas aerobic untuk 30 menit dan dengan frekuensi setiap hari
• Contoh aktivitasnya adalah : Berjalan, berenang dan bersepeda
• Lakukan juga latihan beban 2 x seminggu
• Warming up selama 5 menit sebelum latihan
• Berjalan secara perlahan dan penguluran adalah aktivitas waming up yang baik
• Lakukan juga cool down dengan penguluran selama 5 menit saat selesai latihan
• Latihan hanya baik saat perasaan pasien enak
• Jika latihan tidak dilakukan dalam 2 minggu maka pastikan mulai latihan secara perlahan



Bagaimana opsi pengobatan OA?
Opsi pengobatan OA, termasuk:
• Latihan pada sendi dan otot untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas
• Penatalaksanaan berat badan untuk menurunkan pembebanan pada sendi
• Pengobatan dengan obat Anti-inflammatory untuk kasus penyakit sendi degenerative
• Terapi panas/dingin
• Synovectomy (bedah pengeluaran jaringan synovial yang meradang)
• Osteotomy (restrukturisasi tulang pada area yang mengalami pembebanan berat badan agar menjadi jaringan yang lebih sehat)
• Partial knee replacements (unicompartmental knee – pelepasan bagian dari sendi yang mengalami gangguan sendi)
• Total knee replacement (diberikan jika OA yang terjadi sangat berat)
Bagaimana Aktivitas fungsional dan Rekreasinya?
• Berenang
• Berjalan
• Melihat pemandangan
• Sepeda statis tanpa tahanan
• Latihan mengangkat beban
• Memancing
• Rileksasi dan music terapi
Contoh kegiatan AFR
1. Berenang di Pantai yang hangat
2. Berendam dalam kolam renang dengan suhu yang cukup hangat
3. Latihan static kontraksi otot tungkai saat menonton TV
4. Latihan mengangkat beban